Harian Swedia Dagens Nyheter menulis, jejaring Lembaga Pengadilan Nasional Swedia dan Dewan Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional tak bisa dihubungi akibat serangan peretas tersebut.
Menurut Anders Hansson, ahli keamanan teknologi informasi (TI) di Lembaga Kontingensi Sipil Swedia (MSB), ada cara terbatas untuk melindungi perusahaan dan kantor layanan masyarakat dari serangan.
Lembaga Pengadilan siap sampai tingkat tertentu sebab serangan itu terjadi setelah dikeluarkannya ancaman serangan di YouTube dan media sosial terhadap jejaring polisi, parlemen dan pemerintah Swedia.
"Jika mereka telah memutuskan jejaring itu mesti dimatikan, maka tak ada yang bisa dilakukan. Tantangannya ialah mempersingkat waktu laman itu terkena serangan dengan menyaring dan mengurangi serangan," kata Hansson.
Namun, imbuh Hansson, tak ada risiko serangan lebih jauh selain yang dialami jejaring Swedia tersebut.
Pada Senin silam, jejaring Angkatan Bersenjata Swedia dan lembaga lain diserang untuk kedua kali dalam waktu hampir satu pekan.
Militer mencurigai serangan tersebut dilancarkan oleh seseorang yang memperlihatkan simpati pada Julian Assange, pendiri WikiLeaks yang dituduh memperkosa oleh jaksa penuntut umum Swedia.
Menurut Anders Ahlqvist, ahli TI dari Dewan Polisi Nasional Swedia, ada hubungan "jelas" antara serangan terhadap jejaring itu pada Senin dan sengketa yang menunda ekstradisi Julian Assange.(ANS/Ant/Xinhua)
Tidak ada komentar: