Banyak
kejadian yang bisa menimpa kita pada saat menggunakan laptop untuk
bekerja. Salah satu kasus yang paling banyak menimpa adalah laptop yang
terkena air, misalnya kecipratan air, terkena tumpahan air kopi atau
bahkan terendam atau tersiram air minum. Jika anda mengalahi hal
tersebut, maka jangan sekali-kali menyalakan laptop tersebut, karena
dengan menyalakan laptop tersebut akan sangat berpotensi sekali dalam
terjadinya konsletin arus listrik. Langkah awal adalah dengan memidahkan
laptop yang terkena air tersebut ke tempat yang aman dari sumber
siraman air tersebut.
Selanjutnya
adalah mencopot battere, lalu membrsihkan dan mengeringkanya. Jika
terlihat kotor, bersihkan dengan kain halus dengan sedikit air dan
digosok perlahan. Hati-hati terhadap kutup-kutup plus-minus battere
(biasanya dari logam berwarna kuning berkilau dibagian bawah/samping
bodi battere). Bersihkan bagian ini sampai kering. Jika sudah kering
sebaiknya battere jangan dipasang kembali dulu ke Notebook.
Jemur
Notebook dibawah sinar matahari, dan letakan dengan berpindah posisi
agar air dibagian dalam bisa langsung keluar. Setelah dijemur sampai
kering, bisa disemprot dengan pengering rambut (hair-dryer) agar bagian
dalam notebook bisa dijangkau. Semprotkan dilubang lainya, seperti
speaker, port-connector, powe, keyboard dsb. Hati-hati jangan sampai
posisi Hair-dryer terlalu dekat agar tidak merusak komponennya.
Battere
juga dapat dijemu di bawah sinar matahari, tapi sebaiknya dibungkus
kain terlebih dahulu. Battere tipe lithium (Li-Ion) sangat sensitiv
terhadap lingkungan panas yang dapat membuat struktur kimiawi-nya rusak
dan beresiko meledak. Sebaiknya dijemur sampai 1 – 3 jam saja. Setelah
itudapat dimasukan kedalam kulkas (tetap dibungkus kain), dan jangan
memaskan kedalam frezeer. Suhu dingin selama beberapa jam dapat
mengembalikan kemampuan battere.
Jika
sudah terbiasa dengan hal-hal teknis, kita dapat membuka cassis (bodi)
notebook untuk mengeluarkan perangkat utama (seperti Processor, Hard
Disk, Motherboard, RAM dsb) agar memastikan semuanya tidak mengalami
kerusakan. Aritektur notebook memiliki sistem yang cukup sederhana,
terdiri berbagai modul card yang dikoneksikan mengunakan konektor dan
kabel. Yang perlu diingat, karena komponen notebook biasanya kecil dan
halus, diperlukan perlakuan yang ekstra hati-hati.
Siapkan
toolset seperti obeng plus-minus berukuran kecil dan sedang, lebih
baik jika memiliki Ampere Meter. Balik notebook, dan copot semua mur
dibagian bawah agar chassis dapat terbuka (umumnya HDD, RAM &
Optical Disk terletak dibagian bawah). Hafalkan lokasi mur tersebutagar
pada saat pmasangan kmbali tidak salah letak. Telusuri dengan
hati-hati semua baut yang belum terbuka, dan pisahkan semua komponen
yang telah dibuka.
Perhatikan
semua kabel dan konektor yang ada. Jangan sampai terputus atau rusak.
Inijuga termasuk sirkuit yang ada terdapat didalam motherboard yang
tidak boleh tergores atau lecet.
Komponen
yang paling rentan mengalami kerusakan adalah perangkat mekanis
seperti Hard Disk dan Optical Disc (CD/DVD), Jika sudah dapat membuka
kedua perangkat ini, langsung pisahkan dan keringkan sama seperti
langkah diatas.
Buka semua bagian
notebook dan copot habis komponen semaksimal yang dapat dilakukan.
Pisahkan semua peralatan, lalu jemur kembali sampai kering dan sesekali
disemprot dengan hair-dryer. Setelah semuanya kering ukur semua
komponen dengan Ampere Meter dengan cara menghubungkan konekter kealat
tersebut. Jika dari angkanya di-indikasikan masih baik, berarti
komponen dapat digunakan kembali. Jangan lupa untuk melakukan testing
tehadap battere juga.
Pasang
kembali semua komponen dengan hati-hati keposisi semuladibagian pada
notebook. Kencangkan semua bautlalu setelah selesai semprot kembali
dengan hair-dryer untuk memastikan semuanya telah kering, pasang
battere ketempat semula.
Sebaiknya
gunakan listrik untuk melakukan testing pertama, dengan asumsi battere
telah mengalami kekosongan daya. Jangan langsung dinyalakan, biarkan
battere menyerap energi listrik kurang lebih selama satu jam.
Setelah
itu copot kabel listrik, lalu nyalakan seperti biasa. Jika tampilan
notebook jalan seperti biasa, masuk ke menu BIOS dengan menekan tombol
DEL atau F12 (tergantung tipe Notebook). Cek semua data peralatan BIOS
apakah sudah benar, dan lakukan setting seperlunya seperti tanggal,
booting priority dan sebagainya. Jika tidak mngerti, dapat melakukan
setting original seperti kondisi aslinya pada saat dibeli. Pilihan ini
pasti tersedia dimenu BIOS.
Jika
notebook tidak menyala sebagaimana mestinya, berarti ada komponen yang
mengalami kerusakan parah. Tidak ada pailihan lain selain menggantinya
dengan yang baru. Kita dapat menghubungi vendor / dealer notebook yang
banyak tersedia. Kita hanya dapat berharap agar kerusakan tersebut
tidak terlampau banyak dan mengenai komponen utama seperti Processor
maupun Motherboard yang berharga cukup mahal.
Untuk
menghindari kerusakan Notebook, sikap yang paling baik adalah dengan
melakukan tindakan preventif, yaitu menyelamatkanya sebelum terkena
banjir. Tapi musibah kadang terjadi begitu saja dan kita perlu
mengambil langkah-langkah tertentu agar kerugian tidak terlalu besar.
Untuk itu diperlukan aktivitas ekstra seperti yang dijelaskan diatas.
Selamat Mencoba, Semoga Berhasil.
Tidak ada komentar: